Boyolali - Curah hujan yang tinggi dan minimalisirnya sinar matahari menjadi faktor utama menurunnya kwalitas gabah di Kabupaten Boyolali.
Boyolali yang merupakan daerah atau wilayah yang sebagaian besar masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani, Kini para Petani Boyolali harus menerima kenyataan yang kurang menyenangkan, Karena di panen nya kali ini harga gabah mengalami penurunan atau juga dapat dikatan anjlok.
Menurut Samidi salah satu petani asal Ngemplak Boyolali ini menyatakan, Puncak "Pagebluk" gabah diperkirakan akan terjadi pada pertengahan bulan ini hingga akhir bulan.
Sehingga pada waktu yang bersamaan akan ada panen raya di wilayah Ngeplak Boyolali. Akan tetapi saat ini ada beberapa petani yang sudah memanen padinya, Tetapi hanya beberapa petani saja tidak semua petani memanen sawahnya. Samidi juga mengatakan, Kwalitas panen kali ini dapat dipastikan dibawah rata-rata dari tahun sebelumnya. Ujarnya.
Samidi pun juga sangat berharap agar pemerintah segera memberikan solusi mengenai "Anjoknya Gabah Petani" Ini adalah salah satu kewenangan pemerintah untuk menyelamatkan petani, Kini kami "Para Petani" menanti suatu kebijakan dari Mentri Pertanian.
Menanggapi hal ini, Wakil Kepala Bulog Sub Divre Surakarta, As`adi mengatakan bahwa selama ini bulog mengacu pada Inpres No. 5/2015 dan peraturan pemerintah (Permentan) No. 21/2015. Didalam peraturan tersebut menjelaskan bahwa semua harga gabah yang di panen sudah ditentukan sebelumnya setelah melalui penakaran.
"Saat ini kami sudah satker untuk menyerap gabah para petani. Satker sendiri juga telah melibatkan gapoktan dan sejumlah kelompok petani lainnya. Harga gabah akan disesuaikan dengan hasil dan kwalitas panennya" Ujar As'adi.
Harga gabah yang sekarang berada di bawah Rp. 4.000 kini menjadi pukulan keras untuk para petani. Adapun daftar harga gabah kering sebagai berikut : Rp4.650/Kg dari kwalitas gabah terbaik begitu juga berikut daftar harga gabah yang berkwalitas menengah kebawah ialah Rp4.150, Rp4.000, Rp3.900, Rp3.750, Rp3500 dan Rp3.300.(Boyolali,2/17)
Boyolali yang merupakan daerah atau wilayah yang sebagaian besar masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani, Kini para Petani Boyolali harus menerima kenyataan yang kurang menyenangkan, Karena di panen nya kali ini harga gabah mengalami penurunan atau juga dapat dikatan anjlok.
Menurut Samidi salah satu petani asal Ngemplak Boyolali ini menyatakan, Puncak "Pagebluk" gabah diperkirakan akan terjadi pada pertengahan bulan ini hingga akhir bulan.
Sehingga pada waktu yang bersamaan akan ada panen raya di wilayah Ngeplak Boyolali. Akan tetapi saat ini ada beberapa petani yang sudah memanen padinya, Tetapi hanya beberapa petani saja tidak semua petani memanen sawahnya. Samidi juga mengatakan, Kwalitas panen kali ini dapat dipastikan dibawah rata-rata dari tahun sebelumnya. Ujarnya.
Samidi pun juga sangat berharap agar pemerintah segera memberikan solusi mengenai "Anjoknya Gabah Petani" Ini adalah salah satu kewenangan pemerintah untuk menyelamatkan petani, Kini kami "Para Petani" menanti suatu kebijakan dari Mentri Pertanian.
Menanggapi hal ini, Wakil Kepala Bulog Sub Divre Surakarta, As`adi mengatakan bahwa selama ini bulog mengacu pada Inpres No. 5/2015 dan peraturan pemerintah (Permentan) No. 21/2015. Didalam peraturan tersebut menjelaskan bahwa semua harga gabah yang di panen sudah ditentukan sebelumnya setelah melalui penakaran.
"Saat ini kami sudah satker untuk menyerap gabah para petani. Satker sendiri juga telah melibatkan gapoktan dan sejumlah kelompok petani lainnya. Harga gabah akan disesuaikan dengan hasil dan kwalitas panennya" Ujar As'adi.
Harga gabah yang sekarang berada di bawah Rp. 4.000 kini menjadi pukulan keras untuk para petani. Adapun daftar harga gabah kering sebagai berikut : Rp4.650/Kg dari kwalitas gabah terbaik begitu juga berikut daftar harga gabah yang berkwalitas menengah kebawah ialah Rp4.150, Rp4.000, Rp3.900, Rp3.750, Rp3500 dan Rp3.300.(Boyolali,2/17)
Komentar
Posting Komentar